7 Kesalahan yang Sering Diakukan oleh Jurnalis, Salah Satunya Tak Patuh Terhadap Standar Etika Jurnalistik

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 12 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penting bagi jurnalis untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan mematuhi standar etika jurnalistik. (Pixabay.com/Engin_Akyurt)

Penting bagi jurnalis untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan mematuhi standar etika jurnalistik. (Pixabay.com/Engin_Akyurt)

SAPULANGIT.COM – Penting bagi jurnalis untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan mematuhi standar etika jurnalistik

Sehingga dapat memberikan laporan yang berkualitas dan dapat dipercaya kepada publik.

Sebagai seorang jurnalis, ada beberapa kesalahan yang bisa terjadi dalam praktik jurnalisme.

Di bawah ini hanya beberapa contoh kesalahan yang sering dilakukan oleh jurnalis:

1. Kurangnya akurasi

Salah satu kesalahan paling sering yang dilakukan oleh jurnalis adalah kurangnya akurasi dalam melaporkan fakta.

Jurnalis harus berusaha untuk memeriksa dan memverifikasi informasi sebelum mempublikasikannya, agar menghindari kesalahan dalam memberikan informasi kepada publik.

2. Sensasionalisme berlebihan

Kadang-kadang, jurnalis mungkin cenderung menggunakan judul yang menarik dan konten yang berlebihan untuk menarik perhatian pembaca atau penonton.

Hal ini dapat mengesampingkan keakuratan dan kedalaman dalam laporan.

Sensasionalisme berlebihan dapat menyebabkan informasi yang tidak benar atau tidak seimbang disajikan kepada publik.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

3. Bias pribadi

Jurnalis yang tidak mampu memisahkan pandangan pribadi dari laporan berita dapat menghasilkan bias dalam liputan mereka.

Bias ini bisa berupa politik, agama, suku, atau preferensi pribadi lainnya.

Jurnalis harus berusaha untuk tetap netral dan objektif dalam melaporkan berita.

4. Kutipan yang keliru atau diambil dari konteksnya

Salah satu tanggung jawab jurnalis adalah mengutip pernyataan dengan benar dan menjaga agar kutipan tersebut tetap dalam konteks yang tepat.

Mengambil kutipan di luar konteks atau memotong bagian penting dari pernyataan seseorang dapat menyebabkan pemahaman yang salah terhadap apa yang sebenarnya dikatakan oleh sumber.

5. Tidak memberikan ruang yang cukup untuk sudut pandang yang berbeda.

Jurnalis harus berusaha untuk memberikan sudut pandang yang beragam dan mencakup semua sisi yang relevan dalam sebuah berita.

Ketidakseimbangan dalam memberikan sudut pandang dapat menghasilkan informasi yang tidak seimbang dan merugikan kualitas jurnalisme.

6. Mengandalkan sumber tunggal

Mengandalkan sumber tunggal dalam laporan berita dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan kurangnya akurasi.

Jurnalis harus berusaha untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan melengkapi cerita.

7. Ketidakpatuhan terhadap standar etika jurnalistik

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Jurnalis diharapkan untuk mematuhi standar etika jurnalistik, seperti kejujuran, keakuratan, dan menghormati privasi individu.

Melanggar etika jurnalistik dapat merusak reputasi dan kredibilitas seorang jurnalis.***

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Berita Terkait

Sapulangit Media Partnership Beri Dukungan Publikasi Press Release untuk Penyelenggaraan Kegiatan Event
Butuh Pencitraan dan Pemulihan Citra di Media Ekonomi dan Bisnis? Rilispers.com Melayani Publikasi Khusus
Hanya @ Rp500.000, Tarif Publikasi Press Release di Portal Berita Anggota Grup Hallo Media Network (HMN)
Pembaca Ditentukan Alogaritma Platform, Media Besar pun Saat Ini Sedang Alami Kesulitan di Era Disrupsi Digital
Dewan Pers Sebut Ada 2 Versi Penyebab Kebakaran Rumah Wartawan Tribrata yang Tewaskan 4 Orang
Pers Indonesia Disebut Sedang Hadapi Krisis Kepercayaan dari Masyarakat, Begini Penjelasan Guru Besar UII
Pemerintah Segera Sahkan Rancangan Peraturan Presiden Mengenai Publisher Rights
Strategi Membuat Berita dengan Bercerita tentang Kemarin Disebut Sudah Tak Relevan Lagi di Era Digital

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 12:46 WIB

Sapulangit Media Partnership Beri Dukungan Publikasi Press Release untuk Penyelenggaraan Kegiatan Event

Kamis, 26 September 2024 - 09:39 WIB

Butuh Pencitraan dan Pemulihan Citra di Media Ekonomi dan Bisnis? Rilispers.com Melayani Publikasi Khusus

Minggu, 22 September 2024 - 18:49 WIB

Hanya @ Rp500.000, Tarif Publikasi Press Release di Portal Berita Anggota Grup Hallo Media Network (HMN)

Senin, 8 Juli 2024 - 08:19 WIB

Pembaca Ditentukan Alogaritma Platform, Media Besar pun Saat Ini Sedang Alami Kesulitan di Era Disrupsi Digital

Rabu, 3 Juli 2024 - 12:02 WIB

Dewan Pers Sebut Ada 2 Versi Penyebab Kebakaran Rumah Wartawan Tribrata yang Tewaskan 4 Orang

Berita Terbaru