Strategi Membuat Berita dengan Bercerita tentang Kemarin Disebut Sudah Tak Relevan Lagi di Era Digital

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 1 Februari 2024 - 18:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong.(Dok. Usu.ac.id)

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong.(Dok. Usu.ac.id)

SAPULANGIT.COM – Jurnalis dajak mengubah cara memproduksi berita mereka, yakni dengan tidak menggunakan model lama.

Saat menghadapi era kemajuan teknologi digital, khususnya teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI),

Demikian dikatakan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong.

Usman Kansong menyampaikan dalam Forum Diskusi “Tantangan Jurnalisme di Tengah Distrupsi Digital Menengah Manipulasi Informasi”.

Diskusi itu merupakan rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024, yang digelar di Jakarta, pada Rabu (31/1/2024).

“Bagaimana kita memproduksi berita di era digital ini saya kira kita tidak lagi bisa menggunakan model lama.”

“Straight news misalnya atau hard news atau bercerita tentang kemarin,” kata Dirjen Usman.

Usman Kansong mengatakan, strategi membuat berita di koran dengan bercerita tentang kemarin sudah tidak relevan dhengan perkembangan teknologi digital.

Untuk itu dia mendorong jurnalis media cetak agar memberitakan mengenai hari ini dan besok agar tidak tertinggal dari media online.

“Koran biasanya bercerita tentang kemarin, maka kita harus mengubah cara-cara jurnalisme kita.”

“Dengan menceritakan memberitakan hari ini dan besok, Kompas saya kira sudah melakukan itu,” ungkap dia.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Selain itu Dirjen Usman mendorong jurnalis menulis dengan gaya bertutur atau feature.

Sebab, feature itu memiliki karakter awet atau tahan lama jika dibandingkan dengan hard news.

Dia juga menyarankan agar jurnalis membuat laporan mendalam (indepth report) yang mengandung analisis.

Untuk mendapatkan sifat jurnalisme suatu berita dan membuat berita eksklusif yang berbeda dari hasil karya jurnalis lain.

“Nah itu beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjawab problem di dunia jurnalisme yang ditimbulkan oleh teknologi digital,” jelas Dirjen IKP Kominfo.

Selain itu, Usman Kansong mengajak jurnalis menulis berita untuk manusia karena di era digital ini media banyak yang menulis berita untuk data.

Dalam hal itu, dia mengajak jurnalis menulis berita untuk subjek yang memberikan pencerahan kepada manusia yang memberikan informasi bagaimana menyelesaikan satu persoalan.

“Jadi kalau berita tentang tadi kecelakaan tidak memberikan solusi karena dia menulis untuk objek seolah manusia itu sedang dibubuhi informasi yang bombastis,” kata Dirjen Usman.

Jurnalis juga diajak menulis berita yang meningkatkan martabat sebagai manusia, bukan malah membuat manusia tergantung oleh data.

Dirjen IKP Usman juga mendorong jurnalis menulis berita yang menyimpan harapan (hope) untuk meningkatkan semangat hidup pembaca di era digital saat ini.

“Jangan sampai kita nggak punya hope. Kita berharap besok punya duit, kita berharap calon presiden jagoan kita yang terpilih itu hope, harus ada hope,” tutup Dirjen IKP Kominfo.***

Berita Terkait

Sapulangit Media Partnership Beri Dukungan Publikasi Press Release untuk Penyelenggaraan Kegiatan Event
Butuh Pencitraan dan Pemulihan Citra di Media Ekonomi dan Bisnis? Rilispers.com Melayani Publikasi Khusus
Hanya @ Rp500.000, Tarif Publikasi Press Release di Portal Berita Anggota Grup Hallo Media Network (HMN)
Pembaca Ditentukan Alogaritma Platform, Media Besar pun Saat Ini Sedang Alami Kesulitan di Era Disrupsi Digital
Dewan Pers Sebut Ada 2 Versi Penyebab Kebakaran Rumah Wartawan Tribrata yang Tewaskan 4 Orang
Pers Indonesia Disebut Sedang Hadapi Krisis Kepercayaan dari Masyarakat, Begini Penjelasan Guru Besar UII
Pemerintah Segera Sahkan Rancangan Peraturan Presiden Mengenai Publisher Rights
Jasasiaranpers.com Gelar Paket Promo Akhir Tahun 2023, Beli Publikasi 1 Press Release Dapat 1 Publikasi Gratis
Sapu Langit Media (SLM) mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release, content placement, dan iklan. Untuk kerja sama, hubungi : 08531-5557788

Berita Terkait

Sabtu, 14 September 2024 - 18:54 WIB

BNSP Gelar Akselerasi Sertifikasi Kompetensi Menuju Indonesia Emas 2045: Fokus pada Pelayanan

Senin, 26 Agustus 2024 - 19:31 WIB

Buku ‘Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa’ Diserahkan APPRI kepada Menkominfo RI

Kamis, 4 Juli 2024 - 16:03 WIB

Forum Humas BUMN Gelar Pertemuan Seluruh Humas BUMN Bersama Pertamina dan Kementerian BUMN

Minggu, 5 November 2023 - 21:42 WIB

RUU Koperasi Baru: Nurdin Halid Ungkap Kelemahan dalam Regulasi

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 13:34 WIB

Kelola Lebih dari 75 Media Online, FSMN Layani Jasa Content Placement dan Publikasi Press Release

Sabtu, 22 Juli 2023 - 14:03 WIB

10 Tips Kampanye Public Relations yang Efektif untuk Mencapai Kesuksesan dalam Promosi

Minggu, 16 Juli 2023 - 10:25 WIB

7 Kesalahan Ini Sering Terjadi Saat Penyelenggaraan Press Conference, Termasuk Tangani Pertanyaan Sulit

Kamis, 13 Juli 2023 - 15:54 WIB

Dalam Konteks yang Lebih Luas, Media Center Dapat Menjadi Bagian dari Fungsi PR dalam Organisasi

Berita Terbaru